Wednesday, July 26, 2006

Odoru Daisousasen

Film pertama yang harus dihabisin, soalnya keluaran 97. Udah jadul banget. Drama ini menceritakan tentang kehidupan para penyelidik di kepolisian.

Aoshima adalah bekas salesman, termasuk golongan top. Karena merasa bahwa hal yang dilakukannya membosankan dan tidak sesuai dengan hatinya, dia memutuskan untuk menjadi polisi. Dengan menjadi polisi penyelidik, Aoshima berharap bisa ikut menyelidiki kasus dan terlepas dari suasana kantor yang penuh kepalsuan. Nyatanya, suasana di lingkungan kepolisian tidak berbeda jauh dengan kantor. Terdapat diskriminasi antara kepolisian pusat dengan kepolisian cabang. Kantor polisi tempat Aoshima bertugas, Wangan Police Station, hanya jurisdictional (entah artinya apa), mereka memiliki keterbatasan untuk melakukan penyelidikan, yang hanya bisa dilakukan oleh petugas penyelidik dari kantor pusat. Selain itu, masalah jabatan, pangkat, dan promosi begitu berpengaruh di kepolisian.


Pada awalnya Aoshima merasa tidak betah menjadi polisi, tapi kemudian dia semakin menikmati bekerja bersama rekan-rekannya, dan bertemu orang-orang yang menarik. Ada Waku-san yang mendekati masa pensiun, dan masih memburu pelaku pembunuhan rekan kerjanya dulu. Ada Onda yang memiliki masih dihantui bayang-bayang penguntit yang pernah mencelakainya. Ada Mashita, yang mengejar ujian kenaikan pangkat untuk jenjang karirnya. Ada Superintendent Muroi, penyelidik dari kepolisian pusat, yang bersimpati pada Aoshima, dan berniat memperbaiki sistem kepolisian di masa mendatang. Ada Yukino, keluarga korban pembunuhan, yang setelah dibantu Aoshima melewati masa2 depresi, kemudian memutuskan untuk menjadi polisi juga.


Cerita ditutup dengan munculnya kembali pelaku kasus pembunuhan polisi 6 tahun yang lalu. Kasus inilah yang terus dikejar oleh Waku, yang hanya memiliki waktu 1 minggu sebelum pensiun untuk menangkap pelakunya. Keadaan semakin genting karena pelaku menembak Mashita pada sebuah kejadian. Di saat seperti ini, seluruh anggota kepolisian Wangan bersatu untuk membekuk pelaku, termasuk Superintendent Muroi. Sayangnya, pihak pusat merasa cara yang digunakan Aoshima menyalahi aturan, dan melakukan pemeriksaan atas Aoshima. Pelaku akhirnya dibekuk, setelah Aoshima dan Muroi menghiraukan peringatan dari pusat dan bergerak dengan cara mereka sendiri. Setelah kejadian tersebut, Aoshima dihukum dan dimutasi menjadi polisi di pos keamanan biasa. Sementara Muroi tidak dihukum dan tetap berharap untuk mengubah sistem saat dia sudah berada di atas.

Ada kutipan dari Waku yang terus diingat oleh Aoshima : "If you want to do justice, you have to be superior". Aoshima mengartikan bahwa dia harus memiliki jabatan yang tinggi supaya bisa menegakkan keadilan. Tapi menurut gw sendiri , kutipan itu bermakna : jika ingin menegakkan keadilan, maka kita tidak boleh terikat dengan peraturan yang ada. Kita harus yakin dengan keadilan yang kita yakini, tanpa mempedulikan atasan atau peraturan bodoh yang berlaku. Itulah art dari superior, yang sebenarnya sudah diterapkan oleh Aoshima.

No comments: